Rembang, DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah mengadakan webinar nasional yang diikuti oleh beberapa DPD LDII di seluruh wilayah Jateng termasuk salah satu DPD LDII Kabupaten Rembang. Acara tersebut bertopik “ Mengoptimalkan Soliditas Ormas Islam Menyikapi Kondisi Aktual Kebangsaan Menuju Indonesia Maju “ Pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020.

 

Acara tersebut diikuti 35 DPD LDII kabupaten/kota yang tersebar di 75 studio mini. Sementara studio utama berada di Kantor DPW LDII Jawa Tengah. Total Sebanyak 767 peserta hadir dalam kegiatan ini

Dalam kesempatan itu, DPD LDII Rembang mengundang Ormas Islam dan hadir diantaranya Kemenag Kab. Rembang, MUI Kab. Rembang, FKUB Rembang, PC NU Rembang, PC NU Lasem, PD Muhamadiyah Kab. Rembang, dan tidak ketinggalan semua Pengurus Harian DPD LDII Kab Rembang

Jajaran pengurus DPD LDII Rembang juga ikut aktif dalam webinar tersebut. Terlihat hadir Ketua DPD LDII Rembang Arief Kamaludin, A.Md, Sekretaris Nyoto Teguh S, A.Md dan jajaran lainnya.

Kegiatan dibuka oleh Pj Ketua Umum DPP LDII Ir KH Chriswanto Santoso MSc dalam hal ini diwakili oleh Ketua DPP LDII Dr Ir H Iskandar. Hadir sebagai pembicara Ketua DPW LDII Jawa Tengah Prof Dr Singgih Tri Sulistiyono, Ketua MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, dan Kepala Balai Litbang Agama Semarang.

Pj Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso menyatakan, kondisi aktual kebangsaan dalam negeri masih menghadapi beberapa masalah. Contohnya, bagaimana relasi Islam dan Negara. Relasi Islam dan negara secara umum menurutnya sudah selesai. Tetapi pada kondisi tertentu masih tampak ada masalah, termasuk agar tidak mempertentangkan terus menerus antara Islam dan Pancasila.

“Dengan soliditas, insyaallah kita mampu secara efektif dan inovatif menyikapi berbagai permasalahan tersebut dalam rangka menuju Indonesia Maju,” kata Chriswanto.

Foto Bersama Peserta Webinar LDII Jateng di Studio Mini DPD LDII Kab. Rembang

Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan, ada beberapa cara untuk menjaga soliditas. Antara lain tinggalkan egoisme, mencari titik temu, bekerja sama, dan mengambil pelajaran dari sejarah tentang perpecahan umat.

Ketua MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan seperti ini bisa membuat umat Islam untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan di NKRI.

“Pahami kenyataan bahwa pancasila menjadi perekat karena pancasila adalah konsensus para pendiri bangsa. Selain itu Pancasila adalah miniatur persatuan dalam perbedaan bangsa Indonesia, “ ujar beliau.

Suasana Studio Mini DPD LDII Kab. Rembang

Pentingnya Soliditas Ormas Islam

Pj Ketum DPP LDII mengatakan, dari sudut pandang geopilitik, keberlangsungan hidup dan eksistensi suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kemampuan bangsa dalam memahami sejarah, budaya, kondisi geografis, serta lingkungan sekitarnya.

“Tumbuh kembangnya suatu bangsa, dipengaruhi pandangan geopolitik yang diyakini oleh entitas suatu bangsa. Termasuk dalam entitas itu adalah ormas Islam itu sendiri,” katanya.

Menurut Chriswanto, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menjadi perlintasan kepentingan berbagai negara. Ia berpendapat, ormas Islam sebagai salah satu komponen bangsa perlu memahami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta informasi dan komunikasi.

“Bidang-bidang tersebut telah berimplikasi terhadap semakin berkembangnya peperangan modern dalam bentuk asymmetric warfare dan proxy war,” jelasnya.

Selain itu, masalah lain terus bermunculan, antara lain perubahan iklim, food security atau masalah keamanan pangan dan ketahanan pangan, kemudian energy security atau ketahanan energi, terorisme. Human security, termasuk juga tentang pelanggaran HAM, kejahatan lintas negara, drug trafficking atau peredaran narkoba, maritime security atau keamanan di laut termasuk juga kejahatan siber, konflik di kawasan dan lain-lain.

Melihat sifat dan kompleksitas dampak yang ditimbulkan, negara tidak lagi menjadi satu-satunya elemen yang bertanggungjawab.

“Partisipasi dan peran aktif individu warga negara maupun ormas, dalam hal ini ormas Islam akan menentukan keberhasilan suatu bangsa dalam mengantisipasi dampak negatif,“ ujarnya.

Dampak tersebut berpotensi pula mengancam eksistensi bangsa dan negara, sekaligus dalam mewujudkan keberhasilan menuju Indonesia maju.

 

(editor : Andhie Amir A)

Leave a Reply