Rembang (29/7), Keluarga besar LDII Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Webbinar Kebangsaan jilid III dengan tema “Revitalisasi Nilai-Nilai Toleransi Dalam Pancasila Untuk Menyongsong Indonesia Emas”. DPD LDII Kabupaten Rembang mengikuti acara tersebut secara daring di studio mini di Rumah Makan Prau Kuno Jl. Jend. Sudirman No.158, Rembang pada hari Sabtu, 29 Juli 2023. Acara tersebut diselenggarakan secara hybrid yaitu secara langsung di studio utama di Hotel Santika, Semarang dan di studio mini setiap kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

   

Sebelum Acara dimulai, Ketua DPD LDII Kabupaten Rembang Muhammad Arief Kamaludin, A.Md memberikan sambutan serta ucapan Terima kasih Kepada tamu undangan sekitar 80 peserta yang telah mengikuti webinar tersebut. “Bahwasanya acara ini rutin setiap tahun, dan berkelanjutan”. Selanjutnya diisi sambutan oleh Kesbangpol Kabupaten Rembang dan ditutup oleh Ketua Umum MUI Rembang Dr. KRT. KH. Muhammad Faqih Mudawam Hadinagoro, M.Pd.I

Hadir pada acara tersebut Wanhat LDII Kab. Rembang; Pengurus DPD LDII Kab. Rembang; Ketua PC se Kab. Rembang;  Ketua PAC se Kab. Rembang; Kesbangpol Rembang; Kementrian Agama Kab. Rembang; Polres Rembang; Kodim 0720 Rembang; Ketua MUI Rembang; FKPM Rembang, FKUB Rembang; PC NU Lasem; PC NU Rembang; PD Muhammadiyah Rembang; PHDI Rembang; MAKIN Rembang; BKSGR Rembang; MLKI Rembang; Dayakasabha Vihara Karunachatta Rembang.

 

Ketua DPW LDII Jawa Tengah. Prof. Dr. H. Singgih Tri S. M.Hum memberikan sambutan kepada semua peserta baik di Studio Utama Porvinsi Jawa Tengah dan di studio mini setiap kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Selanjutnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang membuka acara “Silaturahim Kebangsaan Jilid III”. Di hadapan sekira 200 peserta dan 2.300 peserta lainnya yang mengikuti secara daring, Ganjar Pranowo dalam sambutannya menyatakan pentingnya silaturahim dalam membangun bangsa.

Ia menegaskan para pendiri bangsa, termasuk para tokoh politisi, ulama, dan tokoh masyarakat dari berbagai profesi, menyatukan langkah dalam membangun Indonesia yang sejahtera dan maju, “Sehingga masyarakat menginginkan Indonesia yang sejahtera, toleransi, saling menghargai, hak asasi dan bonus demografi Indonesia 2045,” ujarnya.

Ganjar menambahkan, toleransi, saling menghargai, dan menghormati hak asasi manusia adalah nilai-nilai dasar yang terus ditekankan dalam rangka mencapai cita-cita bersama, “Selain itu, bonus demografi pada tahun 2045 menjadi target yang diharapkan dapat tercapai melalui upaya bersama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” tuturnya.

Dalam visi Indonesia Emas 2045, anak-anak Indonesia yang akan menjadi generasi pemimpin di masa mendatang perlu disiapkan dengan baik. “Persiapan tersebut mencakup dua aspek penting, yaitu pendidikan yang layak dan ruang untuk diskusi serta berdialog,” tuturnya

Selain itu, ruang untuk diskusi dan berdialog juga menjadi hal yang tak kalah penting. Melalui dialog dan kolaborasi, generasi muda dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, menghargai perbedaan pendapat, dan mencari solusi terbaik dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa.

“Ruang untuk berdialog juga menjadi sarana bagi mereka untuk berbagi gagasan, mendengarkan berbagai sudut pandang, dan memahami kompleksitas isu-isu yang dihadapi,” ujarnya.

Sementara itu, menjelang tahun politik, situasi akan hangat. Ganjar memberikan kunci untuk mendinginkan adalah sikap toleransi masyarakat. “Perbedaan dalam pesta politik adalah ujian yang harus dihadapi. Jika bisa melewati ujian tersebut merupakan penghormatan tertinggi untuk masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya secara berurutan materi diisi oleh Narasumber Dr. Amiryanto,SH.MH. Jaksa Agung Muda Intelejen Kejaksaan Agung RI ; Haerudin, SH. MH Kepala Kesbangpol Jaw Tengah; Dr. Darmansyah Djumala (Dewan Pakar BPIP); dengan Moderator Prof. Dr. Muhajirin Tohir, M.A Guru Besar UNDIP.

 

Semoga kegiatan tersebut membawa manfaat dan barokah untuk Bangsa Indonesia Kedepan,  Hal ini menjadi kontribusi LDII agar seluruh umat bisa toleransi saling menghargai dalam kebhinekaan.

Leave a Reply